BEREGU PUTRI MAMPU MENAMBANG PERAK


BONTANG -
Ambisi Kaltim menambah perbendaharaan medali emas dari cabang olahraga (cabor) tenis meja akhirnya kandas di tangan atlet Jawa Timur (Jatim). Setelah bertemu di partai final Rabu (9/7) malam di Gelanggang Olahraga (GOR) PKT, atlet tenis meja beregu putri Kaltim akhirnya rontok di tangan atlet Jatim dengan skor akhir 3-1.

Drama final yang mempertemukan atlet putri Kaltim dan Jatim berlangsung sekitar pukul 20.00 Wita. Kaltim yang menurunkan atlet pertamanya Fauziah Y sebenarnya sempat membuka kemenangan mudah yang berakhir dengan skor 11-9, 11-6 dan 11-3. Namun sayang, kemenangan 1-0 tidak bertahan lama setelah tunggal kedua yang menurunkan Fahdelina tidak kuasa membendung ketangguhan tunggal kedua Jatim.

Kedudukan 1-1 menbuat suasana GOR PKT semakin membahana. Ratusan pendukung kedua daerah terus mengumandangkan yel-yel guna memotivasi para atlet yang berlaga di tengah lapangan. “Kaltim, buktikan ketangguhanmu” teriak salah seorang pendukung Kaltim di tribun sebelah kanan podium utama.

Namun apa daya, dua partai berikutnya menjadi milik Jatim. Tunggal ketiga Kaltim yang menurunkan Tri Margaretha dipaksa menyerah saat melawan Silir R dalam pertarungan 5 set langsung yang berakhir 11-9, 7-11, 12-10, 6-11 dan 12-14. Sedangkan tunggal keempat yang menurunkan Fauziah juga terpaksa menelan pil pahit setelah tumbang saat melawan Cristine tunggal keempat Jatim.

Final kelompok beregu putra dan putri tenis meja ini juga dihadiri Sekkot Bontang H Adi Darma selaku Ketua Harian Sub PB PON XVII Bontang yang juga diberi kepercayaan untuk mengalungkan medali emas kepada para juara.

Adapun susunan juara kelompok beregu putra dan putri cabor tenis meja pada PON XVII Kaltim yang berlangsung di GOR PKT Bontang adalah, kelompok beregu putri, emas diraih Jatim, perak diraih Kaltim dan perunggu diraih Jateng dan Jambi. Sementara kelompok beregu putra, emas kembali diraih Jatim, perak Jateng dan perunggu Jabar dan Maluku Utara. (brm)

DKI HANYA KEBAGIAN PERINGGU.


BONTANG-
Tampil kompak sepanjang pertandingan, akhirnya tim voli putri DKI Jakarta ini sukses menempati urutan ketiga. Dalam laga perburuan medali perunggu kemarin di GOR Taman Bontang Lestari, tim Jatim yang menjadi lawan DKI, dibuat tak berdaya kalah dan kalah 0-3.

DKI yang diperkuat beberapa pemain im tnasional yang salah satunya adalah Siti Nurjanah, berusaha menampilkan permainan menyerang. Kendati demikian, putri Jatim yang menurunkan semua pemain terbaiknya seperti Maya, Dhini, Purwita yang juga terdaftar sebagai pemain nasional ini berusaha memberikan perlawanan sengit.

Sayang, karena terlalu hati-hati dalam bermain, justru sering membuat pemain Jatim melakukan kesalahan sendiri, yang akhirnya menambah poin untuk Siti Nurjanah dkk.

Merasa di atas angin, putri DKI terus berusaha tampil lebih tenang lagi, hingga menyelesaikan game pertama dengan kemenangan 25-18.

Sukses pada game pertama membuat semangat voli DKI terus meningkatkan grafik permainannya. Berkali-kali smes keras Siti Nurjanah tak dapat diantisipasi dengan baik oleh Maya dkk. Namun game kedua ini kembali milik DKI dengan skor 25-15, begitupun dengan game ketiga DKI mengakhiri dengan skor 25-21.

Sementara putra DKI yang juga diharap bisa menyusul kesuksesan tim putrinya, ternyata gagal memenuhi target. Tim Ibu Kota ini takluk dengan skor 2-3 atas Bali. Unggul pada game pertama dan kedua yaitu 22-25, 23- 25 tak dapat dipertahankan hingga game ketiga, karena Bali menang 25-23 dan keempat lagi-lagi milik tim asal Pulau Dewata ini dengan skor 25-21. Akhirnya game penentu dimenangkan Bali dengan poin 16-14.

Partai final hari ini akan mempertemukan voli putri Papua vs Jabar dan di bagian putra Jatim vs DI Jogjakarta.(brm)

EMAS TENIS MEJA DIKUASAI JATIM

Bontang. _Tim Jawa Timur berhasil menyapu bersih tujuh medali emas cabang tenis meja yang diperebutkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XVII Kaltim yang berlangsung di GOR PKT Bontang pada 7-14 Juli 2008. Pada hari terakhir pertandingan cabang olahraga tenis meja, Senin (14/7), Jaim berhasil menambah empat medali emas dari nomor ganda putra, ganda putri, tunggal putra, dan tunggal putri.

Dari empat nomor yang diperebutkan di pertandingan terakhir itu, hanya ganda putri dan tunggal putri yang berhadapan dengan kontingen Jawa Barat. Namun, pasangan Jatim Christine Ferliana-Ceria Nilasari tanpa kesulitan mengalahkan pasangan Jabar, Ruri Raung-Nuni Sugiani dengan skor 11-4 11-9 11-5.

Demikian halnya dengan tunggal putri Jatim, Christine Ferliana yang menang dengan skor 9-11 14-12 4-11 11-7 11-6 dan 11-3 atas kakak iparnya sendiri yang membela Jawa Barat, Nuni Sugiani.

Sedang di ganda putra dan tunggal putra terjadi "All Jatim Final". Pasangan M Hussein-Reno Handoyo dipaksa menyerah atas yuniornya, M Khoiruddin-Ficky Supit Santoso dengan skor 9-11 9-11 dan 11-13. Namun Hussein berhasil membalas kekalahannya itu saat bermain di nomor tunggal lawan Ficky dengan skor 11-7 8-11 11-7 12-10 dan 11-8.

Perolehan tujuh medali emas itu melampaui dari target lima medali emas yang ditetapkan KONI Jawa Timur.

"Kami bersyukur, karena prestasi yang diperoleh anak-anak di atas target yang ditetapkan. Prestasi ini sekaligus kado bagi Pak Imam (Gubernur Jatim, Imam Utomo) di akhir masa jabatannya," kata Manajer Tim Tenis Meja Jatim, Diana Wuisan Tedjasukmana.

Ia mengakui, pemusatan latihan baik yang dilakukan di Kediri maupun di Cina sejak bulan Januari hingga Juni 2008 lalu telah memberikan hasil yang cukup menggembirakan. (brm)

KEKALAHAN YANG MEMBUAHKAN DENDAM


Bontang_
Tidak mudah untuk melupakan sebuah kegagalan, apalagi kegagalan tersebut harus dilakoni di kandang sendiri. Namun, itulah olahraga, kalah atau menang sudah menjadi sesuatu hal yang biasa. Setidaknya, perasaan itulah yang kini dialami salah satu pevoli PON XVII Kaltim, Sari. Pasalnya, bertekad memberikan prestasi terbaik untuk Kaltim di cabang olahraga (Cabor) voli, malah harus dikandaskan tim kuat Papua pada saat memasuki semifinal lalu.

“Atas kekalahan itu, saya dan teman sekamar di mes atlet (Yunita, Asung) sempat kepikiran dan tidak bisa tidur setelah kekalahan tersebut. Tapi yaitulah olahraga, kalah-menang sesuatu hal yang biasa. Mungkin karena kurang beruntung saja, ditambah dengan persiapan yang sangat singkat. Kalau daerah lain sudah persiapkan tim PON-nya sekitar 2 tahunan, sementara Kaltim kurang lebih 2 bulanan,” kata Sari yang juga asli Bontang ini.

Sari yang memulai hobi volinya sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD) di Bontang ini, awalnya hanya ikut-ikutan bermain voli dengan teman-temannya di Gunungsari, Bontang Selatan. Saat itu, bakat alam Sari mulai terlihat, selain didukung fisik yang bagus, juga memiliki smes yang keras. Sampai akhirnya, usianya beranjak dewasa, Sari-pun sering mengikuti pertandingn voli dengan berganti-ganti klub, baik untuk Bontang maupun Kaltim bahkan tingkat nasional sekalipun. Terakhir, Sari dipercaya menjadi salah satu atlet voli yang akan perkuat Kaltim di PON XVII lalu. Oleh pelatih, Sari bersama 2 rekannya yang lain yaitu Yulita dan Fero menjadi pemain yang khusus mematikan serangan ke jantung pertahanan lawan. Sekadar menjadi catatan, selain Sari, tercatat masih ada 2 atlet voli PON Kaltim yang berasal dari Bontang yaitu Ramli dan Desi, juga masih berusia muda. Di sisi lain, walau gagal berikan yang terbaik, namun masyarakat Bontang tetaplah merasa bangga, dan memberikan pujian. Karena ada pevoli asli Bontang yang ternyata bisa membawa nama Kaltim di ajang nasional.

“Insya Allah, kalau PON ini kita gagal, 4 tahun akan datang di pada PON XVIII kita bisa membuktikan sebagi tim terkuat, tentunya melalui persiapan yang bagus pula,” harap Sari dibenarkan Yunita.(brm)

PAPUA BERNAMBANG EMAS DI BOLA VOLI


BONTANG -
Voli putri Papua memastikan dirinya sebagai jawara voli di PON XVII. Setelah di final kemarin membuyarkan target voli putri Jawa Barat (Jabar) dengan skor 21-25, 25-23, 26-24, 21-25 dan 14-16 (2-3). Dengan kemenangan tersebut, seluruh pemain, ofisial, dan manajer voli Papua berhamburan ke lapangan, merayakan kemenangan kali pertama di final pada cabang olahraga (cabor) voli, selama keikutsertaan Papua di PON selama ini.

“Kami meraih emas di voli dan ini merupakan kerja keras semua pemain,” kata manajer voli Papua Paulus Waterpaw usai pertandingan.

Tak ayal, seluruh pemain Papua tak dapat menahan kegembiraannya. Mereka menangis bahagia atas prestasi tersebut. “Kami tak bisa menahan air mata. Mereka (tim voli putri Papua, Red.)sangat senang, bahagia atas medali emas yang diraih di cabor voli ini. Ini merupakan sejarah buat Papua. Sejak ikut PON untuk voli, baru kali ini meraih emas. Semuanya ikut senang,” kata Paulus Waterpaw berulang-ulang sambil menyalami satu per satu atletnya.

Pertandingan itu sendiri cukup menarik. Kedua tim sama-sama menampilkan permainan terbuka dan menyerang. Kurang-lebih 4 ribu penonton yang kemarin memadati GOR Taman Bontang Lestari dibuat berdecak kagum. Pada game pertama Papua langsung memimpin dengan nilai 21-25. Namun, pada game kedua, giliran Jabar yang menurunkan atletnya Intan Euis dan lainnya berhasil unggul dengan 25-23. Pada game ketiga, lagi-lagi Jabar unggul dengan poin 26-24, lalu game keempat Papua sukses dengan 21-25. Sedangkan pada babak penentu yaitu game kelima, kedua tim sama-sama mengejar poin hingga memasuki poin 14-14. Papua lebih beruntung karena menutup pertandingan dengan skor 14-16.

Dengan begitu, Papua berhak atas medali emas, Jabar perak, dan DKI perunggu.

Sementara itu, pada voli putra yang mempertemukan Jatim dan Jogjakarta tadi malam, hasilnya belum diketahui. Saat berita ini diturunkan malam tadi, kedua tim masih bertanding. (brm)

TAKRAW RIAU PERSEMBAHKAN EMAS


BONTANG- Yel-yel yang terus membahana, ewako-ewako (lawan, Red.) ratusan pendukung tim takraw beregu putri Sulsel tidak mampu mengangkat motivasi tim Kota Daeng saat berhadapan dengan tim tangguh Riau pada final takraw beregu putri di GOR Aini Rasyifa Tanjung Laut Rabu pagi (9/7) kemarin.

Melalui drama final yang cukup menegangkan serta berlangsung 3 set, Riau akhirnya berhasil menutup pertandingan dengan skor akhir 2-1 dan menjadi daerah pertama yang berhasil memperoleh medali emas untuk cabang olahraga (cabor) sepak takraw di Kota Taman.

Pertemuan di partai final untuk kedua tim terutama takraw cabang beregu putri sebenarnya sudah diprediksi banyak pihak. Sulsel melangkah ke final setelah sebelumnya mengalahkan DKI Jakarta dan Riau mematahkan harapan Sumatra Barat (Sumbar) dengan skor 2-1.

Saat partai pertama berlangsung, Sulses sebenarnya mampu mencuri angka dan menutup pertandingan dengan skor 21-19. Namun, dua set selanjutnya menjadi milik Riau dengan angka 21-16 dan 15-12 sehingga skor menjadi 1-0 untuk Riau.

Memasuki partai kedua, Sulsel mulai bangkit dan berhasil memenangkan pertandingan dengan skor 21-13 dan 21-19. Namun, memasuki partai tiga yang sekaligus partai penentuan, Sulsel terlihat tertekan dan menyerah di angka 9-21 untuk Riau. Begitu juga set kedua, kendati sempat memberi perlawanan, Riau akhirnya menutup pertandingan dengan skor 21-19.

Prosesi pengalungan medali kepada para pemenang yang dilakukan Wali Kota Bontang HA Sofyan Hasdam bersama Sekkot Adi Darma berlangsung khidmat. Usai pengalungan medali, lagu kebangsaan “Bagimu Negeri” berkumandang di GOR Aini Rasyifa disaksikan masyarakat yang sengaja datang untuk memberi motivasi kepada kedua tim.

Adapun, hasil selengkapnya, final takraw beregu putri yang berakhir kemarin adalah, emas diraih Riau, perak untuk Sulsel, dan perunggu diraih bersama oleh DKI Jakarta dan Sumbar. (brm)

TENIS MEJA PUTRI JATIM LUAR BIASA

Bontang, _ keberhasiln tim putri Jatim yang menyumbang emas setelah berhasil menaklukkan tuan rumah Kaltimantan Timur (Kaltim) dengan skor 3-1. Jatim sempat tertinggal 0-1 terlebih dahulu setelah petenis andalan mereka, Ceria Nilasari yang turun pada partai pertama tersungkur di tangan pemain tuan rumah, Fauziah Yulianti. Ceria tak berdaya menghadapi Fauziah dan harus menyerah tiga set langsung, 9-11 6-11 3-11.

Tugas berat diemban Christine Ferliana yang mewakili Jatim pada partai kedua. Ia menghadapi andalan tuan rumah, Fahdeliani. Christine tampil cemerlang untuk mengatasi tekanan para pendukung tuan rumah. Ia pun menaklukkan Fahdeliani dengan skor 11-6 11-7 11-5, untuk menyamakan kedudukan.

Silir Rovani kemudian mempersembahkan angka buat Jatim sekaligus membalik kedudukan untuk keunggulan Jatim. Ia berhasil menaklukkan pemain ketiga tuan rumah Tri Margareta dalam permainan ketat yang berlangsung hingga lima set , 9-11 11-7 10-12 11-6 14-12.

Pada partai keempat, Christine kembali turun untuk menghadapi Fauziah yang juga telah turun pada partai pertama. Dukungan para penonton tuan rumah ternyata tak banyak membantu Fauziah karena suporter Jatim tak kalah semaraknya memberikan dukungan. Christine tampil gemilang. Ia menaklukkan Fauziah dalam pertarungan empat set 11-3 9-11 11-7 11-6, untuk mengawinkan emas tenis meja nomor beregu. (brm)

TERBANG LAYANG SEPI PENONTON



BONTANG - Cabang olahraga (cabor) terbang layang PON XVII Kaltim 2008 yang saat ini sedang dialihkan ke Bandara Chevron berlangsung lancar. Kendati demikian, dari pengamatan media ini, cabor olahraga yang membutuhkan nyali besar dan penuh tantangan tersebut termasuk sepi penonton.

Seperti halnya yang terjadi pada kunjungan Wali Kota Bontang HA Sofyan Hasdam bersama Wawali Sjahid Daroini dan Sekkot Adi Darma Jumat (10/7) pekan lalu. Ketika cabor ini dipertandingkan, hanya beberapa masyarakat setempat terlihat duduk di luar pagar Bandara Chevron mengamati pertandingan.

Muksin (25), warga Kelurahan Bontang Lestari berharap, cabor terbang layang segera kembali dipertandingkan di lapangan terbang layang Bontang Lestari. “Saya yakin, kalau terbang layang di pertandingkan di Bontang Lestari, penontonnya pasti banyak. Sebab sangat tidak mungkin kami ke Bandara Chevron menonton, soalnya lokasinya cukup jauh,” ungkap Muksin.

Senada, Sofyan Hasdam kepada wartawan yang menyertai kunjungannya ke Bandara Chevron beberapa waktu lalu juga mengungkapkan harapannya agar pertandingan yang tersisa bisa dilangsungkan di lapangan terbang layang Bontang Lestari.

Para atlet tentu lebih bersemangat jika banyak penonton yang datang menyaksikan jalannya sebuah pertandingan. Nah, kalau sisa pertandingan terbang layang ini dilanjutkan di Bontang Lestari, saya yakin jumlah penonton pasti jauh lebih banyak,” ujar Sofyan Hasdam. (brm)

WAWALI DIATAS UDARANYA DINGIN

Bontang, Ada pemandangan menarik yang terjadi di Bandara Chevron kemarin. Wakil Wali Kota (Wawali) Bontang H Sjahid Daroini ternyata memiliki nyali besar untuk terbang seperti atlet-atlet terbang layang yang sedang bertanding di daerah tersebut.

Tidak tangung-tanggung, Sjahid Daroini terbang cukup lama, yakni kurang lebih 15 menit yang dipandu salah seorang instruktur yang bernama Takwa. “Wah, luar biasa diatas udara sana. Hawanya cukup dingin. Rugi jika pak sekda tidak turut mencoba seperti saya,” ungkap Sjahid sesaat setelah berhasil mendarat dengan mulus kepada Sekkot Bontang Adi Darma. (brm)

TIM TENIS MEJA PUTRA JABAR MENYERAH DISEMI FINAL


BONTANG, RABU
- Tim putra Jawa Barat harus puas dengan medali perunggu setelah takluk dari Jawa Tengah pada semifinal cabang tenis meja PON XVII Kaltim di GOR Pupuk Kaltim, Bontang (9/7). Kekalahan Jawa Barat terasa lebih pahit karena mereka harus menyerah dengan skor tipis, 2-3.

Jawa Barat (Jabar) menurunkan pemain pertama Budiono untuk menghadapi pemain Jawa Tengah (Jateng) Yon Mardiono. Pertarungan berlangsung ketat dan keduanya saling kejar dalam perebutan poin. Akan tetapi, petenis meja Jateng lebih tenang menghadapi tekanan hingga mampu menyelesaikan pertandingan, 6-11, 11-5, 6-11, 12-10, 11-7. Jelly Da Costa memperpanjang napas Jabar setelah mampu menundukkan pemain kedua Jateng, Agus Fredy P, 11-7, 11-8, 6-11, 9-11, 11-7.

Namun, pada laga berikutnya, pemain ketiga Jabar Asep AS gagal mengimbangi permainan pemain Jateng Ersan Susanto. Asep menyerah dengan skor telak. Ia kalah tiga set langsung dari Ersan dengan skor 6-11, 3-11, 4-11.

Budiono yang kembali turun di partai keempat menebus kesalahan. Ia akhirnya mampu mempersembahkan angka sekaligus memperpanjang napas Jabar setelah mampu menaklukkan pemain keempat Jateng, Agus Fredy P. Budiono mengakhiri perlawanan lawannya dengan skor ketat, 11-2, 21-23, 11-7, 2-11, 11-8.

Pada partai kelima atau partai penentuan, Jabar kembali menurunkan pemain andalannya, Jelly Da Costa sementara Jateng juga kembali menurunkan Yon Mardiono. Setelah tampil bagus saat turun pada partai kedua, Jelly ternyata tidak berdaya saat menghadapi Yon. Ia harus menyerah tiga set langsung, 6-11, 2-11, 10-12, memastikan Jabar tersingkir di semifinal. (brm)

TERBANG LAYANG MULAI DIPERTANDINGKAN


BONTANG - Setelah memulai pertandingan cabang olahraga (cabor) sepakbola dan bola voli indoor di Stadion Taman Prestasi dan GOR Taman Lestari, kini giliran terbang layang mulai dipertandingkan. Prosesi peresmian pembukaan terbang layang ditandai upacara yang dipimpin Wali Kota Bontang HA Sofyan Hasdam di Lapangan Terbang Layang Bontang Lestari Jumat (4/7) pekan lalu.

Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) cabor Terbang Layang Kapten Andes dalam laporannya menyebutkan bahwa, khusus pertandingan cabor terbang layang, akan berlangsung hingga tanggal 17 Juli 2008. Semenrara jumlah daerah yang turut ambil bagian pada cabor ini adalah 9 provinsi dengan jumlah atlit sebanyak 61 orang.

Buruknya cuaca yang terjadi akhir-akhir ini dikawasan Lapangan Terbang Layang Bontang Lestari memaksa panpel mengalihkan satu nomor pentandingan ke Bandar Udara (Bandara) Chevron di Tanjung Santan. Dari kondisi itulah kata Andes, pihaknya terpaksa mengalihkan nomor duration flight yang diperkirakan akan berlangsung selama 5 hari di bandara tersebut.

“Kita ingin memecahkan rekor nasional yang masih bertahan selama 3,5 jam diudara. Nah, kalau kondisi cuaca terus begini mustahil hal tersebut bisa tercapai. Oleh karenanya nomor duration flight kita alihkan ke Bandara Chevron yang lokasinya lebih memungkinkan,” terang Andes.

Sementara Wali Kota Bontang HA Sofyan Hasdam yang juga selaku Ketua Umum Sub PB PON XVII 2008 Bontang mengimbau kepada seluruh atlit yang akan bertanding dicabang ini agar menjunjung tinggi sportifitas pertandingan.

“Semua daerah tentu menginginkan tampil terbaik dan berupaya untuk menjadi pemenang. Namun ada yang lebih penting selain meraih kemenangan, yakni ukir prestasi terbaik yang kelak akan menjadi kebanggaan bangsa ditingkat pertandingan Internasional,” ungkap Sofyan Hasdam.

Lebih lanjut dikatakan wali kota bahwa, beberapa puluh tahun silam, hampir seluruh cabor Indonesia terbaik dibanding dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Namun saat sekarang ini kata wali kota, Indonesia seakan terpuruk dihampir semua cabor.

“Melalui momentum 100 tahun kebangkitan nasional tahun ini, mari kita bangkit. Termasuk bangkit untuk prestasi semua cabor. Dan ini perlu melalui pembinaan yang dilakukan secara terus-menerus yang dimulai sejak dini,” kata wali kota. (brm)

TENIS MEJA JATIM MENDOMINASI MENDALI


BONTANG, RABU -
Tim Jawa Timur (Jatim) mendominasi cabang tenis meja nomor beregu PON XVII Kaltim. Tanpa mendapat perlawanan berarti, putra putri Jawa Timur menjungkalkan lawan-lawan mereka untuk menyabet emas pada laga final yang berlangsung di GOR Pupuk Kaltim, Bontang, Rabu (9/7) malam.

Di kelompok putra, tim Jatim menundukkan Jawa Tengah (Jateng) dengan skor 3-1. M Hussein tampil gemilang untuk mempersembahkan dua poin pada kemenangan ini. Satu angka lain dipersembahkan oleh Reno Handoyo, sementara M Khoiruddin gagal mempersembahkan angka setelah dibekuk pemain Jateng, Ersan Susanto.

Hussein menaklukkan Yon Mardiono. Ia hanya mendapatkan sedikit perlawanan di set pertama ketika harus bekerja keras sebelum menutup set ini dengan kemenangan 13-11. Ia menutup dua set berikutnya dengan mudah, 11-7, 11-5. Sedangkan Reno Handoyo mempersembahkan angka setelah menaklukkan Agus Fredy P, 11-9 8-11 11-3 12-10.

Ersan Susanto menipiskan ketinggalan dengan menaklukkan M Khoiruddin dengan skor 11-7 11-7 7-11 11-8. M Hussein kemudian kembali diturunkan Jatim untuk menghadapi Agus Freddy. Hussein lagi-lagi tampil gemilang dan menaklukkan lawannya dengan skor 11-4 12-10 11-7, sekaligus memastikan emas untuk Jatim. Perunggu nomor ini diperoleh oleh tim Jawa Barat dan Maluku Utara.(brm)

RITA SUBOWO KUNJUNGI TERBANG LAYANG



BONTANG- Ketua umum KONI pusat Rita Subowo didampingi Hendarji Supanji Jumat (11/7) pagi datang dan melihat langsung salah satu pertandingan cabang olahraga (cabor) PON XVII 2008 Kaltim yakni terbang layang yang sementara sedang dipertandingkan di Bandara Chevron Tanjung Santan.

Tiba dengan menggunakan pesawat helikopter TNI-AU, Rita Subowo selanjutnya disambut Wali Kota Bontang HA Sofyan Hasdam, Wawali H Sjahid Daroini, Dandim 0908 Bontang Andi Muhammad serta Sekkot Bontang H Adi Darma.

Dan setelah melakukan perbincangan sejenak, Rita Subowo bersama pejabat pemerintah Kota Taman selanjutnya menyaksikan salah satu cabang pertandingan terbang layang yakni precision landing putra dan putri sebelum melaksanakan Salat Jumat berjamaah di masjid yang masih berada dalam kompleks Chevron.

Usai Salat Jumat, Rita Subowo bersama Hendarji Supanji kemudian melanjutkan perjalanan ke Kutai Kertanegara (Kukar) untuk menyaksikan cabor PON yang dipertandingan di wilayah tersebut. (brm)

PAPUA BERGULING KE FINAL


BONTANG - Putri Papua akhirnya melenggang mulus ke final di cabang olahraga voli yang dilaksanakan di GOR Taman Bontang Lestari, setelah dalam pertandingan kemarin "memukul" telak pevoli putri unggulan Jawa Timur dengan perhitungan nilai 25-17,17-25, 18-25, dan 19-25 dengan total skor 1-3, untuk Papua.

Tampil dengan kostum kuning-hitam dan menurunkan pemain terbaiknya, Sari, Angel, Maria, dan lainnya, pevoli Papua ini langsung mendapat dukungan penuh penonton. Begitu pun dengan tim Jatim yang menurunkan seluruh pemain terbaiknya yang pernah perkuat Tim Merah Putih di SEA Games lalu seperti Maya, Dhini, Kiki, dan Purwita tampil menekan. Usaha keras tersebut tidak sia-sia karena pada game pertama itu dimenangkan Jatim dengan nilai 25-17.

Melalui racikan strategi pelatihnya, putri Papua ini langsung tampil "beringas" dengan membalas kekalahan menjadi kemenangan pada angka yang sama yaitu 17-25 di game kedua. Selanjutnya, pada game ketiga dan keempat, penampilan Papua semakin di atas angin. Berulang kali smes kerasnya tak mampu diantisipasi pevoli Jatim yang fisiknya mulai terlihat kedodoran. Akhirnya pada game keempat ditutup smes keras Sulis yang memiliki postur tubuh jangkung.

Sementara itu, pada partai perebutan tiket ke final lainnya, yaitu voli putri Jawa Timur sukses mengubur ambisi juara bertahan DKI Jakarta dengan poin 25-16, 14-25, 23-25, dan 20-25 (1-3) . Kemenangan voli Jabar yang tidak diunggulkan saat melawan DKI Jakarta ini terletak pada kerja sama dan semangat tim.

Padahal, DKI yang juga diperkuat pevoli Timnas seperti Siti Nurjanah ini tampil menawan. Bahkan, pada game pertama, DKI unggul dengan poin 25-16. Sayangnya, pada game kedua, ketiga, dan keempat tak dapat dipertahankan, sampai akhirnya Jabar yang melenggang ke final besok menghadapi Papua.

Praktis, final yang dijadwalkan digelar Senin (14/7) besok akan mempertemukan antara voli putri Papua versus Jabar. Sementara di hari ini pertemuan DKI versus Jatim. Sekadar catatan, pada babak penyisihan lalu, kedua tim sudah pernah bertemu. Saat itu Jabar kalah dengan skor tipis yaitu 2-3.

“Ini prestasi terbaik voli Papua selama mengikuti PON. Selama ini, tidak pernah masuk final dan PON Kaltim ini benar-benar sejarah bagi voli Papua, ini kesuksesan pertama kami di Papua. Terima kasih penonton tuan rumah sudah mendukung kami,” kata asisten pelatih Papua Deres Meki Moning. (brm)

GANDA PUTRA JATIM PEGANG KENDALI


BONTANG, SENIN
- Tim tenis meja Jawa Timur menguasai nomor ganda putra setelah meloloskan dua pasangan finalis pada PON XVII Kaltim. "All Jatim Final" itu akan mempertemukan pasangan terkuat Indonesia, M Hussein-Reno Handoyo dengan M Khoiruddin-Ficky Supit Santoso. Dengan demikian, Jatim memastikan diri menyabet emas di nomor tersebut.

Dalam babak semifinal di GOR PKT Bontang, Senin (14/7), Hussein-Reno berhasil menyingkirkan ganda putra Jateng yang diperkuat pemain Timnas SEA Games Thailand, Yon Mardiono-Ersan Sutanto. Pertarungan itu berjalan sengit dan harus diselesaikan lewat lima set dengan skor akhir 4-11, 11-5, 12-15, 11-6, dan 11-7.

Duet Khoiruddin-Ficky sempat kalah di set pertama melawan rekan seklubnya di Surya Kediri tapi kini membawa bendera Kalimantan Tengah, Ahmad Dahlan-Syaifurrizal. Pasangan Jatim tersebut akhirnya menang dengan skor 9-11, 11-3, 14-12, dan 11-5.

Jatim juga berpeluang menambah emas di ganda putri lewat unggulan utama mereka, Christine Ferliana-Ceria Nilasari. Christine-Nilasari mendapat tiket ke babak final menyusul kemenangan tiga set atas pasangan terkuat Kalimantan Timur, Fauziyah Yulianti-Tri Margaretha, dengan skor 11-8, 11-8, dan 11-8.

Di final, Christine-Ceria akan menghadapi pasangan Jawa Barat, Nuni Sugiani-Ruri Raung. Di semifinal, Nuni-Ruri mengandaskan harapan Jatim, Silir Rovani-Noor Azizah. Pasangan Jabar tersebut akhirnya menang dengan 11-7, 11-4, dan 11-6.

"Mudah-mudahan di nomor ganda putri ini kami bisa menambah medali emas lagi, untuk memenuhi target KONI Jatim dengan lima medali emas", kata Manajer Tim Jatim, Diana Wuisan Tedjasukmana.

Jika berhasil memenangi nomor putri tersebut, Jatim akan menyabet lima emas di cabang olahraga ini. Sebelumnya, Jatim telah meraih tiga medali emas dari nomor beregu putra, beregu putri, dan ganda campuran. (brm)

EMAS DRUM BAND KEBANGGAAN BONTANG

EMAS DRUM BAND KEBANGGAAN BONTANG

BONTANG - Tambahan satu medali emas Kaltim dari cabang drum band menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Bontang. Betapa tidak, seluruh personel drum band yang memperkuat Kaltim pada perhelatan PON XVII 2008 ini berasal dari Kota Taman.

“Sebagai masyarakat Bontang, tentu kita merasa sangat bangga. Apalagi tambahan satu medali emas dari cabor drum band untuk Kaltim adalah adik-adik yang berasal dari Bontang,” ungkap Kabag Humas dan Protokol Pemkot Bontang H Hamdi Abdillah melalui telpon selulernya, Minggu (13/7).

Seperti diberitakan, drum band Kaltim telah berhasil menambah perbendaharaan emas untuk kontingen Kaltim melalui kategori lomba berbaris jarak pendek (LBJP) PON XVII 2008 setelah mengumpulkan nilai tertinggi dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Sudirman Balikpapan.

Adapun susunan pemenang drum band kategori LBJP PON XVII Kaltim 2008 adalah, emas direbut Kaltim dengan perolehan nilai 781,64 poin, perak diraih atlet Sumut dengan nilai 768,56 poin, dan perunggu diraih oleh atlet drum band Jatim dengan nilai 754,23 poin. (brm)

CAMAR PETIK EMAS DI TERBANG LAYANG


BONTANG,
- Camar Fasida mempersembahkan emas untuk kontingen Jawa Timur dari cabang terbang layang nomor ketepatan mendarat kursi tunggal kelompok putra PON XVII Kaltim setelah meraih poin tertinggi pada perlombaan yang berlangsung di landasan PT Chevron Tanjung Santan, Bontang, Rabu (9/7). Camar mendaratkan pesawatnya dengan ketepatan paling tinggi dan mengumpulkan 984,829 poin.

Atlet DKI Jakarta Utomo Raharjo tak mampu menandingi ketepatan atlet Jatim hingga berada di urutan kedua di nomor ini. Ia harus puas dengan medali perak dan hanya mampu mengumpulkan nilai sebesar 982,823 poin. Sementara itu, atlet DI Yogyakarta Kelik Triyana berada di tempat ketiga. Ia berhak atas medali perunggu dengan mengumpulkan nilai 979,823 poin.

Gagal di kelompok putra, DIY menebusnya di kelompok putri nomor ketepatan mendarat. Di nomor ini, atlet DIY Lilis Trisnawati menjadi yang terbaik dan berhak merebut emas. Ia mendaratkan pesawatnya paling dekat ke titik sasaran dan berhasil mengumpulkan nilai tertinggi yakni 964,805 poin. Pada posisi kedua, atlet terbang layang tuan rumah Titik Marwiyah menyabet perak dengan nilai 922,757 poin. Perunggu diraih oleh atlet Jawa Tengah Dewi Suryaningsih yang meraup nilai 899,805 poin.

Menurut Sekretaris Panitia Pelaksana Cabang Terbang Layang, Partono, terbang layang sudah mempertandingkan empat nomor. Namun, baru dua nomor yang bisa langsung diketahui hasilnya. Dua nomor lain, yakni untuk nomor nomor beregu ketepatan mendarat dua kursi dan ketepatan mendarat dobel campuran, masih perlu dilakukan penghitungan hingga hasilnya baru akan diumumkan hari ini.(brm)

BANTEN INGIN JADI TUAN RUMAH PON 1016


Bontang_ Walau baru digelar tahun 2016 alias delapan tahun mendatang, Namun Banten, sebagai provinsi baru di Indonesia, memastikan kesiapan mereka untuk jadi tuan rumah penyelenggara pesta olahraga nasional multievent tersebut.

Kesiapan tersebut disampaikan langsung Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah kepada Media Centre melalui telpon cellularnya..

Keinginan untuk jadi tuan rumah tersebut menurut Atut sudah jadi keinginan masyarakat Banten dan mendapat dukungan penuh dari DPRD dan KONI Banten. Ketua DPRD Banten Ady Surya Dharma dan Ketua Harian KONI Yitno secara terpisah menyatakan dukungan penuh atas apa yang disampaikan Ratu Atut tersebut. (brm)